Rabu, 16 April 2014

Siklus Menstruasi


Alat kandungan pada saat lahir belum berkembang. Setelah panca indra menerima rangsangan yang diteruskan ke pusat diolah oleh hipotalamus, melalui "sistem portal" mengeluarkan hormon gonadotropik perangsang folikel dan luteinizing hormone yang merangsang indung telur. Hormon perangsang folikel (FSH), merangsang folikel promordial yang dalam perjalannya mengeluarkan hormon estrogen untuk pertumbuhan tanda seks sekunder (pertumbuhan rambut, pembesaran payudara, penimbunan jaringan lemak, sesuai dengan pola wanita yaitu di bokong dan di payudara). Pertumbuhan rambut kemaluan yang berbentuk segitiga serta rambut pada ketiak.
Pada permulaan hanya hormon estrogen saja yang dominan dan perdarahan (menstruasi) yang terjadi untuk pertama kali (menarke) muncul pada umur 12-13 tahun. Dominannya estrogen pada permulaan menstruasi sangat penting karena menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder. itu sebabnya pada permulaan perdarahan sering tidak teratur karena bentuk menstruasinya anovulatoir (tanpa pelepasan telur). Baru setelah umur wanita mencapai remaja sekitar 17-18 tahun, menstruasi teratur dengan interval 26-32 hari.

Pada proses menstruasi dengan ovulasi (terjadi pelepasan telur), hormon estrogen yang dikeluarkan makin meningkat yang menyebabkan lapisan dalam rahim mengalami pertumbuhan dan perkembangan (fase proliferasi). Peningkaran estrogen ini menekan  pengeluaran hormon perangsang folikel (FSH), tetapi merangsang hormon luteinizing (LH) sehingga dapat merangsang folikel Graaf yang telah dewasa, untuk melepaskan telur yang disebut sebagai proses ovulasi. Telur ini akan ditangkap oleh rumbai pada tuba fallopii, dan dibungkus oleh korona radiata yang akan memberi nutrisi selama 48 jam. Folikel Graaf yang mengalami ovulasi menjadi korpus rubrum dan segera menjadi korpus luteum dan mengeluarkan dua macam horrnon indung telur yairu estrogen dan progesteron. Hormon estrogen yang menyebabkan lapisan dalam rahim (endometrium) berkembang dan tumbuh dalam bentuk proliferasi, setelah dirangsang oleh korpus luteum mengeluarkan estrogen dan progesteron lapisan dalam rahim berubahmenjadi fase sekresi, sehingga pembuluh darah, sehingga lapisan dalam rahim mengalami kekurangan aliran darah (kematian). Selanjutnya diikuti dengan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan pelepasan darah dalam bentuk perdarahan yang disebut “menstruasi.” Pengeluaran darah menstruasi berlangsung antara 3-7 hari, dengan jumlah darah yang hilang sekitar 50-60 cc tanpa bekuan darah.  Bila perdarahan disertai gumpalan darah menunjukkan terjadi perdarahan banyak, yang merupakan keadaan abnormal pada menstruasi.

Oleh karena terjadinya kematian dari korpus Luteum, hormon estrogen berkurang yang menyebabkan rangsangan untuk pengeluaran FSH sehingga siklus yang berhubungan dengan hipotalamus hipofise-indung telur berulang lagi. Siklus menstruasi pada wanita tidak sama, dengan variasi normal antara 26-32 atau 28-35 hari. Oleb karena korpus luteum mempunyai umur sekitar 8-10 hari, dapat diperhitungkan terdapat pergeseran dan ovulasi (pelepasan telur) yang memengaruhi perhitungan minggu subur. Mengetahui minggu subur sangat penting berkaitan dengan upaya dapat hamil bagiyang menginginkan atau menghindari hubungan seksual bagi yang keluarga berencana dengan sistem “pantang berkala.”

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Terima kasih ya atas ulasannya mengenai siklus mestruasi, saya sebagai orang tua jadi bisa tahu kapan kira2 anak saya menjalani proses menstruasi untuk pertama kalinya

Jangan lupa untuk mengunjungi femigiene, sebagai solusi untuk mengobati keputihan para wanita di Indonesia

Terima Kasih

Fitrah mengatakan...

Sampai umur berapa kira2 wanita berhenti menstruasi ?

Posting Komentar