Senin, 26 Mei 2014

Fase - Fase Siklus Menstruasi


Fase - Fase yang akan terjadi pada saat menstruasi.

A. Fase Folikuler

Fase folikuler dimulai dari hari pertama sampai sesaat sebelum kadar lH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan sebagai fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3 - 30 folikel yang masing - masing mengandung 1 sel telur. Tetapi, hanyan 1 folikel yang akan terus tumbuh sementara yang lainnya hancur.

Pada suatu siklus, sebagaian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endormetrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel - sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.
Pendarahan pada masa menstruasu berlangsung selama 2- 7 hari, rata - rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28 - 283 gram. Darah mesntruasi biasanya tidak membeku kecuali jika pendarahanyan sangat hebat.

B. Fase Ovulatoir
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat. Selaing itu, pada fase ini pula sel telur dilepaskan. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 -32 jam setelah terjadinya peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium. Akhirnya, folikel akan pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya. Rasa nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz yang berlangsung selama beberapap menit hingga beberapa jam. 

C. Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan sel telur, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron. progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilakan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan pada adanya peningkatan kadar HCG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar