Keadaan keputihan sering hadir bersamaan dengan kondisi haid. Namun, pada dasarnya kondisi keputihan terbagi menjadi 2 kategori, yaitu fisiologis (normal) dan patologis.
Kondisi yang dimaksud dengan keputihan fisiologis adalah keputihan yang normal terjadi akibat perubahan hormonal, seperti menjelang atau setelah haid, stres, kehamilan, dan pemakaian kontrasepsi. Sementara keadaan keputihan patologis adalah keputihan yang timbul akibat kondisi medis tertentu dengan penyebab tersering adalah akibat infeksi parasit atau jamur atau bakteri. Dengan demikian jelas, bahwa keluarnya cairan vagina setelah periode haid merupakan hal yang wajar ditemukan. Selama cairan tersebut tampak bening (tidak berwarna), tidak berbau, tidak banyak, dan tidak menimbulkan keluhan seperti rasa gatal atau terbakar pada kemaluan, maka tidak perlu khawatir.
Bagaimanapun, evaluasi sebaiknya tetap dilakukan untuk menyingkirkan infeksi sebagai penyebab keluarnya cairan dari vagian tersebut. Cairan tersebut akan diambil untuk diperiksa menggunakan mikroskop. Apabila benar ditemukan adanya infeksi, dokter akan memberikan terapi antikuman yang disesuaikan dengan kuman penyebabnya. Keputihan akibat infeksi yang tidak tuntas diobati dapat menyebabkan terjadinya perluasan dari infeksi dan menimbulkan beberapa penyakit lain seperti infeksi saluran kemih, radang panggul, dll. Penyakit - penyakit tersebut dapat berdampak pada kesuburan di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar