Selasa, 17 Juni 2014

Mengenal Kista Ovarium


Setiap perempuan mempunyai sepasang ovarium berupa kelenjar berbentuk biji buah kenari yang terletak di kanan dan kiri uterus (rahim),
di bawah tuba uterina dan terikat di sebalah belakang oleh ligamentum latum uteri. Sepasang ovarium tersebut menghasilkan 300.000 sel telur yang dikelilingi oleh lapisan sel epiteloid granulosa disebut folikel.

Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balin berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam - maca. Kista sebenarnya juga salah satu jenis tumor. Penyebab pastinya sendiri masih belum diketahui, walaupun ada dugaan seringnya memakai obat kesuburan. Umumnya lebih sering terjadi pada wanita yang belum pernah hamil. Suatu tumor jinak dapat mengenai indung telur, berupa kantong yang berisi cairan berwarna cokelat yang biasa disebut dengan kista indung telur. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut juga sebagai kista ovarium atau tumor ovarium.

Kista ovarium berupa kantung kecil berisis cairan yang berkembang dalam ovarium (indung telur) wanita. Kebanyakan kista tidak berbahaya. Namun, beberapa dapat menimbulkan maslaah, mulai dari nyeri haid, kista pecah, perdarahan, hingga penyakit serius, seperti: terlilitnya batang ovarium, gangguna kehamilan, infertilitas gingga kanker endometrium. Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasa sel telur dari ovarium. Selama ini kista yang terdapat di ovarium sering dituding sebagai penyebaba kanker ovarium. Tapi nyatanya, kista di ovarium bukan pemicu kanker ovarium. Kalaupun ada kejadian perempuan terkena kanker ovarium setelah sebelumnya menderita kista ovarium itu dianggap hanya kebetulan.

Para peniliti menemukan kista ovarium yang sering disebut kista inklusi ini tidak berisiko tinggi terhadap kanker ovarium, payudara, atau endometrium. Hasil penilitian ini dapat menjadi bukti yang menentang kepercayaan lama bahwa kista atau kantung yang berisi cairan atau jaringan lunak itu sebagai pemicu kanker. Faktor risiko berkembangnya Kista Ovarium :
  1. Riwayat kista ovarium terhadulu.
  2. Siklus haid tidak teratur.
  3. Perut buncit.
  4. Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda).
  5. Sulit hamil.
  6. Penderita hipotiroid.
  7. Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi.
Kista indung telur biasanya tidak bersifat kanker. Bila kista tersebut masih kecil, biasanya tidak menimbulkan gejala apa - apa. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meyakinkan bahwa hal itu bukan kanker. Kista yang besar atau kista yang berjumlah banyak dapat menyebabakan perut wanita membuncit. Selain itu, hal itu juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada panggul, sakit pinggang, dan rasa sakit saat berhubungan intim. Secara umum kista indung telur disebabkan oleh gangguna pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, dan indung telur itu sendiri. Kista indung telur dapat terbentuk kapan saja, antara masa pubertas samapi menopause, bahkan selama masa kehamilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar